literature

Naga Kecil Jadi Tualang

Deviation Actions

AyaKaia's avatar
By
Published:
406 Views

Literature Text

Di sebuah tempat yang sangat, sangat jauh


Hiduplah seekor naga kecil


Tingginya tidak lebih dari 50 cm, membuatnya tampak sedikit mirip kadal


namun orang yang memperhatikan baik-baik akan dapat melihat gerigi di sekujur punggungnya yang memanjang dari belakang kepala sampai ujung ekor


juga sepasang misai yang terletak di dekat hidungnya yang senantiasa kembang-kempis jika mencium bau makanan enak


Naga kecil ini berwarna hijau gelap, sehijau sayur bayam yang baru selesai dimasak


Perut dan telapak cakar-cakarnya berwarna kekuningan, warna yang sama dengan pisang pucat yang baru setengah matang


Tempat tinggal naga kecil dikelilingi oleh gunung-gunung besar yang tinggi dan indah


Terkadang sang naga terusik rasa ingin tahunya, apa kira-kira yang ada di balik sana?


Tapi tempat tinggalnya yang nyaman membuatnya urung pergi


Naga kecil mempunyai banyak teman yang selalu menemaninya


Ada danau kecil yang airnya biru sejuk


Ada bunga matahari yang selalu ceria yang tumbuh berdekatan dengan pohon ceri berdaun rindang yang ranting-rantingnya senantiasa disarati buah-buah merah mungil yang manis segar


Ada burung pegar yang sering lasak berputar-putar


Ada batu berlumut yang bersantai malas di dekat danau


serta ada awan putih yang lembut bergayut sedikit jauh di langit


Pada suatu hari, naga kecil duduk murung di tepi danau


Danau kecil melempar riak ombaknya hingga mengenai kaki naga kecil yang bercakar mungil


"Kenapa, Naga Kecil?" danau kecil mengusap2 cakar kaki naga kecil dengan ombak halus


"Aku bingung, Danau. Aku ingin pergi ke balik gunung tapi aku takut."


"Pergi saja,nanti kan bisa pulang lagi."


"Kalo nyasar, gimana?"


"Enduslah angin, bau bunga matahari dan biji ceri akan menuntunmu pulang," ujar pohon ceri yang diiringi anggukan bunga matahari


"Lihatlah langit, atau lihat ke tanah. Bekas awan dan jejak lumut akan menunjukkan jalan ke rumah," tambah batu berlumut sembari menguap, awan putih di kejauhan mengangguk perlahan


"Pasang telinga baik-baik. Suara ombak akan membawamu kembali kepada kami," danau kecil tersenyum. "Atau suara jeritan burung pegar yang tidak bisa diam ini, sampai di balik gunung juga pasti masih terdengar."


Naga kecil tertawa bersama teman-temannya sementara burung pegar menguak kesal.


Naga kecil berdiri lalu menepuk dada


"Ya, aku berangkat sekarang. Cepat pergi, cepat pulang."


"Aku hanya ingin tahu di balik gunung ada apa."


"Tak lama, pasti lekas pulang."


Naga kecil pun berangkat


menyusuri jalan setapak yang kadang kering, kadang lembab lengket, dan kadang berbatu


Jalan yang dilewati naga kecil sangaaaaaaaat...


...panjang


berkelok-kelok seperti usus sapi, menanjak naik-turun seperti pola kulit punggung buaya, dan dipenuhi berbagai rintangan


Setelah berhari-hari berjalan, naga kecil sampai di puncak gunung


Naga kecil pun melayangkan pandang, menyisir tiap-tiap sudut yang terbentang di balik gunung tinggi yang selama ini hanya dia pandangi belaka


Lelah, naga kecil duduk mengangkang


Sambil memandangi setiap sudut sisi lain gunung, sang naga merenung


Ada sudut gunung yang luar biasa indah, jauh melebihi tempat tinggal sang naga


Tampak terbentang pohon-pohon rindang dengan ranting sarat diganduli buah-buah dengan sungai lebar berarus tenang membelah tanah yang tampak lembut dilapis rumput-rumput


Ada pula sudut gunung yang tampak seram


Tanahnya yang kelabu retak-retak gersang, pohon dan burung yang ada di sana pun berwajah garang


"Ternyata di balik gunung seperti ini ya?" naga kecil meniup-niup misainya sampai melambai seperti pita


"Ada yang bagus sekali, ada yang jelek sekali, ada juga yang biasa-biasa saja."


Naga kecil merebahkan diri, lantas berguling


Dia memejamkan mata


Pelan-pelan, makin lama makin jelas... Naga kecil mendengar suara gemerisik daun


Suara jangkrik berbincang dengan belalang


Suara angin membawa berita


Hidung naga kecil kembang-kempis


Ada bau manis beri hutan, ada bau getah pohon yang sedikit tajam


Naga kecil teringat rumah yang begitu jauh dan begitu lama dia tinggalkan


"Untuk apa aku pergi sampai ke sini?"


Mendadak, naga kecil merasa rindu


Sangat rindu


Naga kecil rindu memanjati batang kokoh pohon ceri


Naga kecil rindu mengendusi bunga matahari dari dekat sampai misainya membuat bunga matahari kegelian


Naga kecil rindu berbaring malas di atas batu berlumut sambil berjemur di bawah bayangan awan putih


Naga kecil rindu melibas burung pegar dengan ekornya


dan terutama, naga kecil rindu dibuai ombak danau kecil yang lembut dan sejuk


Naga kecil membuka mata


"Di balik gunung ini ada tempat yang sangat indah."


"Di balik gunung ini juga ada tempat yang sangat seram."


"Tempat yang biasa-biasa saja juga, di balik gunung ini ada."


"Tapi di semua tempat-tempat ini..."


"...mereka tidak ada!"


Naga kecil bangkit dan mengibaskan ekornya, dengan sangat cepat dia berlari


Berlari, berlari, berlari


Melompati genangan air, menerobos lubang di batang kayu yang sudah lapuk, merenangi sungai kecil berarus deras, merayapi sulur-sulur tanaman untuk menyeberangi jurang


Cepat, cepat


Cepat


"Graor!" sang naga tersandung ekornya sendiri saat hendak berhenti berlari


Dia terjatuh berguling-guling, berguling-guling


dan...


PLUNG!!!


Danau kecil melempar naik naga kecil ke daratan dengan ombaknya sambil tertawa


Naga kecil mendengus lalu melompat masuk lagi ke air


"Kenapa begitu terburu-buru, Naga Kecil?"


Naga kecil berenang-renang dengan menggunakan ekornya yang bersisik sebagai dayung


Begitu sudah puas, naga kecil merayap naik ke daratan dan berbaring tengkurap, menikmati hangat matahari yang mengelus-elus punggungnya yang hijau berkilau


Pohon ceri mengobrol dengan bunga matahari, batu berlumut berdebat dengan awan, burung pegar berlari berputar-putar


dan danau kecil yang senantiasa membuainya lembut ada dalam jangkauan,tepat di mana ujung ekornya tercelup


Danau pun bertanya


"Jadi, di balik gunung ada apa?"


Naga kecil memain-mainkan ujung ekornya yang terendam di dalam air


"Semuanya ada."


"Hanya saja, di sana..."


Sang naga menceburkan diri ke air dan berenang-renang riang sembari mengawasi teman-temannya satu per satu


"...tidak ada rumahku."
A fable that's actually based on true people

About a little dragon who went out just to come back home

Dragons are adorable, period :ninja: :sing:




Related work(s): -
© 2011 - 2024 AyaKaia
Comments2
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In
fuicchi-nee's avatar
duh, aya... Lanjut dong, nulis... Sejauh ini gw baru baca dua, ini dengan Mai Asa, dan dua-duanya betul-betul bagus dengan cara yang berbeda... Kapan-kapan gw tulis review lengkapnya deh. Menurut gw karya-karya lo sudah sampe ke taraf bisa diterbitin.

Semangat ya Kai!

~Fitry